Setiap membeli barang elektronik, mesin2 listrik sampai barang pecah belah selalu disertakan manual booknya. Diharapkan dengan manual book setiap orang dapat memahami cara kerja barang tsb. Termasuk troubleshooting cara mudah menangani alat jika ada masalah yang timbul akibat penggunaannya.
Tapi pernahkah kita berfikir bahwa, semua rumah sakit bersalin diseluruh dunia tidak menyertakan manual book bagaimana cara memahami bayi? Merawatnya saat ia sekolah? Membesarkannya dengan pendidikan terbaik. Ini yang saya katakan Manual Book yang hilang.
Demikian juga dengan anak didik kita. jarang sekali kita memiliki pemahaman apa yang diinginkan oleh siswa dan bagaimana cara kita menanganinya. Yang terjadi saat ini adalah Guru kita malah sering ingin dipahami. Jika ada siswa yang tidak mau memahami akan dihukum. Padahal semestinya yang jadi obyek itu bukan siswanya atau bahkan gurunya melainkan Mata Pelajarannya.
Jadi sudahkah kita menemukan manual book yang hilang itu?