Puisi dibawah ini saya dapat dari blognya pak Nukman Lutfi… disebutkan, inilah puisi BJ Habibie untuk almarhum istrinya, Ainun Habibie, yang berpulang pada Sabtu, 22 Mei 2010. Habibie Center sudah menjelaskan bahwa ini bukan puisi pak Habibie.
Mohon izin saya taruh di blog ini. Kepada pembuat puisi ini, jika keberatan, akan saya hapus dari blog ini. Puisinya sangat menyentuh…
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu
Bukan itu
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya
Dan kematian adalah sesuatu yang pasti
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi
Aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja,
lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong,
hilang isi.
Kau tahu sayang
Rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini
aku selipkan salam perpisahan panjang
pada kesetiaan yang telah kau ukir
pada kenangan pahit manis selama kau ada.
Aku bukan hendak megeluh
Tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang
Tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua
Tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia.
Kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya
Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang
Cahaya mataku
Penyejuk jiwaku
Selamat jalan
Calon bidadari surgaku ….